Sebuah Cerita Nike Ardilla

Bandung, 27 Desember 1975

Warna bulan semakin memudar, tersapu oleh butiran embun yang terjatuh dari ujung daun menuju satu titik dalam hamparan tanah. Angin lembut yang menerpa wajah pagi membawa harum rumput-rumput muda hingga menjadi aroma alam yang tak bisa benar-benar diambil sarinya.

   

     Di sebuah sudut kota Bandung, seorang wanita berumur tiga puluh enam tahun dipapah oleh beberapa laki-laki, yang tak satu pun dari mereka adalah suaminya. Suaminya yang salah satu staf Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), Meninggalkannya selagi hamil tua untuk menuju tunainya tugas ke sebuah daerah di Sumatera, Medan. Mereka yang mengantarkan perempuan setengah baya itu adalah para penghuni di kamar-kamar kost tempat perempuan yang sedang mempertahankan nyawanya demi lahirnya seorang anak, yang juga diharapkan suaminya yang berada jauh darinya. Dua anak laki-laki mereka yang masih kecil tidak mungkin mengantarkan ibunya ke Rumah Bersalin Ibu Ema (bidan langganan keluarganya), yang terletak di Jalan Sumatera, Bandung. Anak pertama mereka lahir di sini, sementara putra keduanya lahir di rumah mereka yang terletak di daerah Kebon Sirih, Bandung.

     Nining Ningsihrat, nama perempuan itu sekarang sedang berusaha menarik ulur nafasnya demi keluarnya si jabang bayi. Peluh yang mengalir dari keningnya mengalir deras menuju leher. Beberapa kali suster membantu menyeka air keringatnya.

    Para pria yang sedari tadi menungguinya di luar berharap-harap cemas. Ibu kost yang sangat ramah, yang mereka kenal itu sekarang sedang mencoba mengeluarkan seuntai kehidupan baru yang kelak akan mengubah perjalanan hidupnya. Yang kelak akan menjadi seorang yang sangat berarti bagi sebagian manusia lainnya lewat karya-karya besarnya. Ya, kelak dia tidak akan menjadi malaikat atau menjadi penemu yang bisa mengubah suatu zaman berkaitan dengan teknologi. Bukan juga politikus yang akan mengubah peta perjalanan sebuah negara demokrasi ini. Tapi kalau boleh disebut, dia akan menjadi seorang bintang. Bintang yang tak hanya memberikan sinar yang benderang tapi juga berjuta warna dalam hidup.